Pasang Iklan Gratis

Negara Besar Ini Tentaranya di Bawah Partai, Total 2 Juta Personel

  Sebagai salah satu kekuatan besar abad ini, China juga menjelma menjadi kekuatan militer yang digdaya dalam beberapa belas tahun terakhir.

Militernya, Tentara Pembebasan Rakyat China atau People’s Liberation Army (PLA), menempati peringkat tiga sebagai negara dengan kekuatan militer terkuat di dunia versi Global Fire Power.

Selain menjadi salah satu negara dengan jumlah tentara terbanyak di dunia, dengan estimasi sekitar 2 juta personel aktif, PLA juga memiliki kemampuan teknologi yang mutakhir.

Dalam parade militer bulan September 2025, China memamerkan berbagai peralatan militer canggih seperti jet tempur generasi kelima, drone, hingga rudal.

Di satu sisi, posisi PLA cukup unik. Biasanya, tentara nasional sebuah negara merupakan tentara negara. Sedangkan PLA berada di bawah komando Partai Komunis China (PKC).

Tentara Partai

Sejak awal berdirinya pada 1927, PLA dibentuk sebagai alat politik PKC, bukan sebagai tentara nasional yang netral.

Dalam sejarah panjangnya, PLA merupakan bagian dari struktur kekuasaan partai yang berfungsi untuk menjaga kedaulatan dan mempertahankan sistem ideologi sosialisme di bawah kendali politik pusat.

Hal tersebut dikutip dari artikel berjudul China’s People’s Liberation Army: Restructuring and Modernization yang terbit di jurnal Open Military Studies tahun 2022.

Hubungan antara partai dan militer di China bersifat langsung melalui Komite Militer Pusat atau Central Military Commission (CMC) yang dikendalikan oleh PKC.

CMC menjadi lembaga tertinggi dalam pengambilan keputusan militer dan tidak berada di bawah pemerintah sipil.

Struktur ini menegaskan bahwa PLA merupakan kekuatan bersenjata yang dikontrol secara politik oleh partai, bukan oleh negara sebagai entitas administratif.

Sejarah PLA

Munculnya PLA dipicu peristiwa Pemberontakan Nanchang pada 1 Agustus 1927, sebagaimana dilansir Kompas.com.

Pemberontakan ini memang berhasil dipadamkan. Namun, kekuatan pemberontak yang tersisa membentuk kesatuan militer dengan nama Tentara Revolusioner Petani dan Buruh China.

Tahun 1928, nama tentara ini berubah menjadi Tentara Merah Petani dan Buruh China.

Pada saat Jepang melancarkan invasi tahun 1937, Tentara Merah lantas bersatu di bawah komando Tentara Nasionalis menjadi Angkatan Darat Rute Kedelapan.

Pada 1945, Komandan Angkatan Darat Rute Kedelapan, Zhu De menyerukan perlawanan hidup atau mati terhadap Jepang.

Di dalam pidatonya, dia pertama kali mengucapkan istilah Tentara Pembebasan Rakyat.

Tahun 1946, pecah perang saudara antara pihak komunis dengan nasionalis. Pada 1949, pihak komunis menang perang dan kubu nasionalis lari ke Taiwan.

Militer di bawah partai

Sejak masa awal, PLA merupakan militer yang tumbuh dari rakyat dengan semangat politik revolusioner.

Karakter ideologis ini tetap dipertahankan hingga era modern melalui sistem kepemimpinan politik di dalam struktur militer.

Para peneliti menjelaskan bahwa CMC PKC berfungsi sebagai pengendali operasional dan politik PLA. Lembaga ini memastikan bahwa seluruh prajurit dan komando tinggi mematuhi garis kebijakan partai.

Dengan demikian, setiap perwira di PLA bukan hanya memiliki peran militer, tetapi juga berfungsi sebagai pelaksana kebijakan politik partai.

Loyalitas terhadap partai menjadi syarat utama yang membentuk struktur moral dan etika profesional di tubuh militer China.

Karakter politik ini menjadi bagian yang melekat dalam identitas kelembagaan PLA dan tidak terpisahkan dari sejarah pembentukannya.

Struktur ganda komando PLA

Di satu sisi, struktur organisasi PLA memiliki sistem yang dikenal sebagai struktur komando ganda.

Setiap satuan militer terdiri dari dua unsur pimpinan yang memiliki kedudukan sejajar, yaitu komando militer dan kepemimpinan politik partai.

Komando militer bertanggung jawab terhadap strategi, pertempuran, dan urusan teknis pertahanan.

Sementara kepemimpinan partai bertanggung jawab menjaga disiplin politik, kesetiaan ideologis, serta arah kebijakan militer agar tetap sejalan dengan prinsip partai.

Struktur ini menjadi mekanisme penting dalam memastikan kesatuan komando dan kepatuhan ideologis di seluruh tubuh PLA.

Dengan sistem ini, keputusan penting di lingkungan militer tidak semata didasarkan pada perhitungan operasional, melainkan juga pada pertimbangan politik dan ideologis.

Model ganda ini juga berfungsi mencegah munculnya kekuatan militer yang independen dari partai.

Dalam pandangan para peneliti, struktur ini merupakan bentuk kesinambungan antara warisan doktrin Mao Zedong dengan praktik militer modern.

Modernisasi dan restrukturisasi PLA

Kini, sejak PKC mendeklarasikan Republik Rakyat China pada 1949, PLA mengalami restrukturisasi besar-besaran dalam dua dekade terakhir.

Restrukturisasi ini mencakup perampingan organisasi, penyederhanaan struktur komando, serta pembentukan unit-unit baru yang lebih adaptif terhadap perang modern.

Dalam restrukturisasi tersebut, wilayah militer diubah menjadi lima komando teater agar lebih responsif terhadap operasi lintas wilayah.

PLA juga membentuk cabang-cabang baru seperti Pasukan Dukungan Strategis untuk operasi siber, luar angkasa, dan peperangan elektronik.

Selain itu, Angkatan Roket PLA atau PLA Rocket Force dikembangkan menjadi satu cabang tersendiri yang menangani sistem rudal balistik dan senjata strategis.

Reformasi ini bertujuan menciptakan struktur militer terpadu yang efisien dan siap menghadapi bentuk peperangan modern di berbagai domain yakni darat, laut, udara, siber, dan ruang angkasa.

PLA telah mengubah fokusnya dari jumlah pasukan besar menjadi peningkatan kualitas personel dan peralatan.

Perkembangan teknologi militer di China juga menjadi upaya menciptakan angkatan bersenjata kelas dunia dengan kemampuan tempur tinggi dan sistem senjata mutakhir.

0 Response to "Negara Besar Ini Tentaranya di Bawah Partai, Total 2 Juta Personel"

Posting Komentar