Pasang Iklan Gratis

KBRI Yaounde fasilitasi repatriasi ibu dan dua anak ke tanah air

 KBRI Yaounde dengan Kementerian Luar Negeri RI kembali memfasilitasi pemulangan warga negara Indonesia yang tergolong kelompok rentan dari Kamerun ke tanah air.

Repatriasi dilakukan terhadap keluarga yang merupakan kelompok rentan di Kamerun, yakni S dan kedua anaknya, NRK (15 tahun) dan NJB (9 tahun). Mereka tiba di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang 

“Proses repatriasi ini adalah wujud negara hadir untuk memastikan pelindungan dan bantuan kepada warga negara Indonesia di luar negeri, terutama mereka yang dikategorikan kelompok rentan,” kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Yaounde, Agung Cahaya Sumirat, melalui pernyataannya yang dikutip di Jakarta

S dan kedua anaknya yang lahir di Indonesia pergi ke Kamerun sejak 2019. Mereka mengikuti suami S — warga negara Kamerun — yang pulang kampung setelah belasan tahun merantau ke Indonesia.

Saat suami S meninggal dunia pada Mei 2025, S dan kedua anaknya kehilangan sumber nafkah dan mengalami kesulitan ekonomi. Kondisi tersebut semakin buruk karena belakangan diketahui bahwa mereka ternyata tidak mempunyai visa dan izin tinggal yang sah.

Keluarga tersebut dapat diancam hukuman denda dan penjara apabila kedapatan pihak berwenang. Oleh karena itu, KBRI Yaoundé langsung bergerak menyediakan shelter untuk mereka dan tinggal selama lima bulan di bawah pelindungan KBRI.

Pendekatan khusus KBRI Yaoundé kepada Pemerintah Kamerun untuk izin repatriasi pun membuahkan hasil. S dan kedua anaknya diperbolehkan pulang ke tanah air tanpa hukuman apa pun. Pemulangan mereka ke tanah air selanjutnya dilakukan dengan dukungan dari Direktorat Pelindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri.

S mengaku sangat bersyukur karena harapannya untuk kembali ke tanah air akhirnya terwujud.

“Ungkapan terima kasih saya tidak habis-habisnya saya berikan kepada KBRI atas bantuan dan persaudaraannya,” kata S.

NRK, putra sulung S, mengaku senang bisa kembali ke Indonesia setelah lama tinggal di Kamerun.

“Saya sudah simpan nomor teman-teman di Kamerun supaya bisa tetap ngobrol. Kalau saya nanti sudah besar, saya ingin kembali ke Kamerun untuk bertemu teman-teman,” ujarnya. tuturnya.

KBRI berharap agar S dan kedua anaknya dapat memulai kehidupan baru yang lebih baik di Indonesia serta menjadi simpul penyambung persahabatan antara masyarakat Indonesia dan Kamerun.

Bulan lalu, KBRI Yaoundé turut membantu pemulangan pekerja migran Indonesia dari Guinea Ekuatorial hingga ke kampung halamannya di Madiun dan Magetan. Mereka terkatung-katung di negara tersebut setelah perusahaan yang merekrutnya tidak bertanggung jawab menunaikan gaji, serta memproses visa kerja dan izin tinggal.

Di wilayah kerja KBRI Yaoundé – Kamerun, Chad, Guinea Ekuatorial, Gabon, Rep. Kongo, dan Rep. Afrika Tengah – terdapat konsentrasi diaspora Indonesia yang cukup besar.

Terdapat sekitar 1.500 diaspora Indonesia menekuni berbagai profesi, seperti menjadi pasukan pemelihara perdamaian PBB, pebisnis, pekerja di sektor kayu, konstruksi, migas, dan perikanan, rohaniwan, pelajar, dan ibu rumah tangga.

0 Response to "KBRI Yaounde fasilitasi repatriasi ibu dan dua anak ke tanah air"

Posting Komentar