Reaksi China usai Trump Larang Harvard Terima Mahasiswa Asing: Mencoreng Citra di Dunia

 China bereaksi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan kebijakan melarang Universitas Harvard terima mahasiswa asing.

Harvard memang memiliki cukup banyak mahasiswa asing, dan tercatat memiliki 6.703 siswa asing.

Sedangkan sekitar seperempatnya, atau 1.203 mahasiswa berasal dari China.

“China secara konsisten menentang politisasi dari kolaborasi pendidikan,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China dikutip dari CNN Internasional

“Langkah AS ini hanya akan mencoreng citra mereka sendiri dan reputasinya di dunia,” lanjutnya.

Media sosial China ikut meramaikan kritikan atas kebijakan Trump itu.

“Sangat menyenangkan melihat mereka menghancurkan kekuatan mereka sendiri,” bunyi salah satu komentar di platform Weibo.

“Trump kembali melakukan penyelamatan,” bunyi tulisan sarkasme dari pengguna media sosial X versi China tersebut.

“Merekrut siswa internasional adalah cara utama merekrut bakat hebat! Setelah jalan ini ditutup, apakah Harvard akan menjadi Harvard yang sama?” tambahnya.

Pemerintahan Trump melalui Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) mengumumkan pelarangan Harvard menerima mahasiswa asing 

Pelarangan tersebut menjadi eskalasi ketegangan yang jelas antara Harvard dan Gedung Putih.

Hal ini menjadi bagian upaya yang lebih luas untuk memperketat kontrol atas mahasiswa internasional di AS di tengah tindakan keras imigrasi.

Pemerintahan AS telah mencabut ratusan visa pelajar di hampir setiap sudut negara sebagai bagian dari tindakan keras imigrasi besar-besaran.

Dikutip dari BBC Internasional, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem mengatakan, pelarangan tersebut sebagai hasil atas kegagalan Harvard mematuhi hukum.

“Mari jadikan ini sebagai peringatan untuk semua universitas dan institusi akademik di seluruh negara,” tulis Noem di media sosial X.

Sementara itu, pihak Harvard menegaskan, pelarangan yang dibuat pemerintah AS tidak sesuai hukum.

“Kami berkomitmen penuh untuk menjaga kemampuan Harvard menerima mahasiswa dan akademisi internasional kami yang berasal lebih dari 140 negara dan memperkaya universitas, serta negara ini, tanpa batas,” bunyi pernyataan pihak Harvard.

“Kami bekerja dengan cepat untuk memberikan panduan dan dukungan ke anggota komunitas kami. Aksi bermusuhan ini secara serius mengancam menyakiti komunitas Harvard dan negara kami, dan melemahkan misi akademis dan penelitian Harvard,” tambahnya.

Harvard dan Pemerintahan Trump memang sudah berkonflik selama berbulan-bulan setelah pemerintah menekan universitas untuk membuat perubahan pada pengoperasian kampus.

Pemerintah AS telah memusatkan perhatian pada mahasiswa dan staf asing yang diyakini berpartisipasi dalam protes kampus yang kontroversial terkait perang Israel-Hamas.